SINDY . Ya... mungkin nama Sindy sudah sering terdengar dimana-mana dengan kata lain sudah pasaran,,, tak terasa tuhan telah memberikan hidupku sudah 21 tahun. Tak pernah kuduga tuhan sangat menyayangi aku sepenuh itu... Tapi, aku bersyukur atas itu semua. Rasa Syukur bukan hanya yang terlontar dari hatiku saja, namun dari segenap keluarga dan relasi dekat keluarga besarku. Baik yang non muslim maupun yang Muslim. Bahkan, para dokter yang telah menolong persalinanku... 21 Tahun yang lalu banyak yang terheran bahkan terkaget,, Jasad dan Nyawaku terlahir kebumi tepat satu bulan setelah kakak laki-lakiku lahir. Aku terlahir Premature 8 bulan bisa terbayangkan pada usia kandungan berapa kakak laki-lakiku lahir,, yang seharusnya pada usia kandungan itu banyak kalangan yang mengadakan Syukuran atau ‘nujuh bulanan’. Banyak yang mengatakan sesungguhnya aku terlahir kembar, namun banyak pula yang meragukan ‘kata kembar’ itu. Bahkan ada yang membawa hawa mistis atas kelahiranku. Ya,, tepat tanggal 10 Mei 1989 aku terlahir dan Kakak laki-lakiku tepat tanggal 9 April 1989.. Memang Jauh sebelum kelahiran Kakak Laki-laki dan diriku,, Papi menginginkan anak laki-laki setelah sebelumnya kedua Kakak perempuanku. Sempat terbesit dibenak beberapa rekan,,, ada —‘semacam entahlah apa aku tak peduli’— yang menyembunyikanku hingga saat di USG hanya ada satu bayi yaitu laki-laki... lain teknologi lainpula tradisional kata dukun beranak/semacam bidan jadi-jadian yang biasa memijat ibuku sejak mengandung kakak perempuan pertamaku yang kini telah berusia 27 tahun dan sudah berkeluarga. Ibu itu berkata “bayimu sehat dan kembar” namun keluarga tak ada yang mempercayainya toh hasil USG mengatakan bayinya satu dan laki-laki,,, hal itu yang membuat Papi melonjak kegirangan saat ia tahu kalau anak yang dikandung ibuku itu adalah laki-laki dan berniat untuk tidak punya anak lagi. Namun sayangnya harapan itu pupus,, Kakak tergantengku itu tutup usia saat kelahiranku padahal sudah ada sebuah nama untuknya ‘Mikail Abdullah’ nama yang indah bukan kombinasi atas nama malaikat pemberi rezeki dengan nama tokoh-tokoh islam dimasa nabi/nama kakeknya Nabi Muhammad SAW,,, yah... sangat disayangkan TERNYATA malaikat Izroil temannya malaikat Mikail tetap mencabut ka’ Mikail.
Dari tahun ketahun papi sangat protect banget dengan ku.... hingga pada usiaku ke 10 beliau menceritakan suatu hal yang mungkin tetap menjadi sejarah yang selalu terkenang dibenaknya dan mungkin benakku pula. Arti dan Kontroversi dibalik sebuah nama yang beliau berikan kepadaku. Entahlah layak atau tidak aku menulisnya disini karena mungkin ini sedikit berbau SARA,, tapi dibalik ini yang ingin aku ceritakan kepada kalian teman-temanku. Aku tak pernah menyangka keluargaku berdiri diatas dua pulau,dua suku,dan dua agama. Maksudnya Papi dan Mamiku berasal dari dua daerah yang berbeda. Mama dari Sumatera tepatnya di Tanjung Morawa, Medan walau lahir di Bukit Tinggi,Padang. Dan Papaku berasal dari Jawa tepatnya Cirebon dengan keturunan Cina tapi beragama muslim ...Mami. Dulu waktu mungkin seusia aku pernah mengalami perubahan keyakinan. Nenekku beragama Katolik dan Kakekku beragama Islam. Dua Agama yang menurutku kuat dalam pertahanan keyakinan. Mama lebih memilihi mengikuti Kakek dan 6thn kemudian menikah dengan papaku sehingga menambah kemantapan mama untuk beragama islam ,, tentunya tidak heran kalau ada sebagian bahkan mayoritas keluargaku di Sumatera beragama Katolik,,, Walaupun ada perbedaan yang nyata hal tersebut tidak membuat silahturahmi kami terputus,, pantas.. karena aku adalah cucu terakhir Maka kakek dan Nenek di Sumatera sangat sayang samaku pantas aku disebut sebagai cucu kesayangan. Namun sayangnya aku jarang ke sana,, sampai aku samar-samar bahkan lupa wajah kedua Kakek dan Nenek ku itu.
— Loh...loh...loh... kok malah ngebahas tentang Kakek dan Nenek —
Kembali ke masalah Arti dan Kontroversi dibalik nama yang dibuat oleh Papa untukku,,,
Mengapa dikatakan sebagai Kontroversi???
Karena Namaku selalu berganti-ganti dan menjadi perdebatan tersendiri bagi keluarga Mama dan Keluarga Papa.... masing-masing memiliki statmentnya tersendiri.
Papa memberiku nama ‘Sindi Martin Rahayu’, Sindy dari Kaka, martin nama dokter Bantu yang membantu persalinan, dan Rahayu nama ibuku. Dari ketiga anak papa dan mama,,satu-satunya yang menggunakan nama mama Akhirnya papa memberi namaku yah tetep. Sindy Matin Rahayu. Setelah melewati perdebatan sengit antara dua keluarga. Nama yang menurut mantan guru kesayanganku di masa SMA itu sangat bagus. Kata papa artinya, Sindy itu Kecil karena aku anak paling kecil dan terlahir premature yang katanya waktu lahir panjangku hanya 45 cm. Matin itu diambil dari salah satu Asmaul Husna Al-Matin dengan arti Kokoh dan kuat. Rahayu itu kata mama artinya Selamat...
Awalnya aku tak mengerti apa sih arti dibalik nama Sindy Matin Rahayu yang kemudian di Akta Lahir papa salah nulis menjadi Sindy Matiin Rahayu... pas ud jadi aktenya,,, mama protes... dan kalian tau apa alasennya papa.....????
“ Mama,, pernah belajar mad’ thobii ga? Walaupun tulisannya matiin tapi bacanya matin ada mim fathah ta kasrah ya sukun dan nun sukun,,, jika kasrah bertemu dengan ya sukun itu dibacanya panjang dua ketukan…terus……”
Gw rasa saat itu mama gw langsung speech less . n gw yakin saat itu yang mama w maksud papa membetulkannya lagi agar tidak ada salah arti untuk kedepannya,, karena pemikiran dan cara membaca orang kan berbeda-beda,, mungkin ada yang mengerti dan mungkin ada yang tidak,,, klo yang ngerti mah syukur tapi kalo yang gak ngerti kan berabe,,, bukannya minta diajarin Tajwid bagian Hukum Mad. didalam hati mama mungkin berkata
“mas-mas… kamu ini…..” mungkin sambil geleng-geleng kepala.
